Apakah kamu, sebagai bapak yang super sibuk dengan pekerjaan, pernah merasa bingung bagaimana mengelola tabungan anak secara efektif? Mengatur keuangan untuk masa depan anak memang bukan tugas yang mudah. Terkadang, pekerjaan menuntut banyak waktu dan energi, sehingga perencanaan keuangan seringkali terabaikan.
Namun, jika dipikir-pikir, menyiapkan tabungan anak sejak dini bisa jadi salah satu cara paling cerdas untuk memastikan masa depan mereka aman dan sejahtera. Jadi, bagaimana cara terbaik untuk menabung di tengah jadwal kerja yang padat?
Mari kita bahas lebih dalam mengenai lima cara efektif yang bisa kamu terapkan untuk mengelola tabungan anak, bahkan di tengah kesibukan bekerja.
1. Tetapkan Tujuan Tabungan Anak Sejak Dini
Penting bagi setiap orang tua untuk menentukan tujuan keuangan bagi anak-anak mereka. Apakah kamu menabung untuk pendidikan, biaya pernikahan, atau sekadar dana darurat? Menetapkan tujuan yang jelas membantu kamu mengukur berapa banyak yang harus ditabung setiap bulannya. Ketika kamu memiliki tujuan yang spesifik, perencanaan keuangan menjadi lebih terarah dan terukur.
“Menabung tanpa tujuan itu seperti berlayar tanpa peta,” kata seorang ahli keuangan. Tanpa tujuan, kamu mungkin sulit mengelola keuangan dan cenderung menghabiskan dana yang sudah kamu sisihkan. Tentukan prioritas, dan pastikan setiap langkah finansial yang diambil mendekatkanmu pada pencapaian tujuan tersebut.
2. Alokasikan Dana Secara Otomatis dari Gaji Bulanan
Bekerja penuh waktu bisa menyita banyak perhatian. Karenanya, kamu bisa memanfaatkan sistem alokasi otomatis atau auto debet yang ditawarkan oleh sebagian besar bank. Sistem ini memungkinkan kamu untuk langsung memotong sejumlah uang dari gaji dan memasukkannya ke rekening tabungan anak secara terpisah.
Salah satu keuntungan dari alokasi otomatis ini adalah kamu tidak perlu khawatir lupa menabung karena prosesnya sudah otomatis setiap bulan. Dengan begitu, meskipun kamu sibuk dengan pekerjaan, kamu tetap konsisten dalam menabung.
3. Buat Anggaran yang Jelas
Sering kali, pengeluaran kecil tanpa disadari bisa menggerogoti pendapatan. Untuk mencegah hal ini, buatlah anggaran yang terperinci untuk keluarga. Dengan anggaran yang jelas, kamu dapat melihat dengan pasti ke mana uangmu mengalir setiap bulan, dan tentunya menyisihkan dana untuk tabungan anak.
Sebagai contoh, alokasikan persentase tertentu dari pendapatan untuk kebutuhan primer, seperti makanan, transportasi, dan tagihan rumah. Sisa dari pengeluaran tersebut bisa kamu bagi untuk tabungan pendidikan anak dan investasi jangka panjang lainnya.
4. Manfaatkan Produk Keuangan Berbunga Rendah
Nah, di sinilah peran penting dari pinjaman tunai bunga rendah dan mudah. Jika di tengah perjalanan kamu membutuhkan dana tambahan untuk biaya pendidikan anak atau kebutuhan mendesak lainnya, kamu bisa mempertimbangkan menggunakan layanan seperti KrediFazz di aplikasi Kredivo. Dengan bunga rendah sebesar 2,49% per bulan dan tenor pinjaman 3 hingga 6 bulan, kamu bisa mendapatkan dana cepat tanpa harus khawatir tentang bunga yang tinggi.
Sebagai contoh, jika kamu meminjam Rp1.000.000 dengan tenor 6 bulan, cicilan bulananmu hanya sekitar Rp95.790. Selain itu, KrediFazz juga menawarkan biaya administrasi yang terjangkau, yakni 6% dari total pinjaman. Ini membuatnya menjadi solusi yang praktis jika kamu memerlukan pinjaman cepat untuk kebutuhan mendadak tanpa harus punya agunan atau jaminan.
5. Ajarkan Anak Konsep Menabung Sejak Belia
Kamu mungkin berpikir, “Apa hubungannya ini dengan tabungan anak?” Tapi, percaya atau tidak, mengajarkan anak tentang pentingnya menabung sejak usia dini adalah salah satu cara efektif untuk membangun kebiasaan baik yang bertahan seumur hidup. Ajak anak menabung bersama, misalnya dengan memberikan mereka celengan atau membuka rekening tabungan atas nama mereka.
Dengan begitu, mereka akan belajar menghargai uang dan memahami bahwa menabung untuk masa depan adalah hal penting. Ingat, apa yang mereka pelajari di masa kecil akan membentuk cara mereka dalam mengelola keuangan di masa depan.