Alat Tes Corona Baru dari Swiss, Apa Kelebihannya?

Pemerintah Indonesia baru saja mendatangkan alat tes baru dari Swiss melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 dan kementerian BUMN. Alat tes baru ini rencananya akan menunjang rapid tes yang selama ini telah digunakan pemerintah untuk melakukan tes pada masyarakat yang memiliki resiko virus coronaRapid tes sendiri hingga kini telah digunakan untuk melakukan tes sebanyak kurang lebih 14.000 jiwa. Angka tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa. Bahkan Indonesia termasuk dalam lima negara yang melakukan tes paling sedikit dengan hanya melakukan tes sekitar 43 jiwa untuk per 1 juta jiwa penduduknya.

Alat tes virus covid19 baru dari Swiss ini merupakan alat tes swab atau Polymerase Chain Reactor (PCR). Ada dua jenis alat tes terbaru yang dibeli oleh pemerintah yaitu:

  1. Dua buah magnipicture 90 yang merupakan sebuah automatic RNA dengan kapasitas kerja 1000 tes RNA per hari.
  2. Delapan belas buah light cycle untuk detector PCR yang memiliki kapasitas 500.000 tes per hari.

Dengan kedua jenis alat tersebut, jika sudah terinstal dan digunakan semua, Indonesia diharapkan dapat melakukan tes antara 8 hingga 10 ribu per harinya yang berarti hingga 300.000 per bulannya. Salah satu alat yang baru datang sudah dipasang di salah satu rumah sakit rujukan covid19 di Jakarta untuk dilakukan uji coba dan praktek langsung demi mendeteksi specimen yang ada agar bisa lebih cepat memberikan hasil.

Kedatangan alat ini tak lepas dari kekurangan rapid test dimana hasil tes dengan rapid tes tetap harus dilakukan tes ulang menggunakan PCR. Presiden melihat kekurangan tersebut dan menugaskan kementerian BUMN untuk mencari alat yang dapat melakukan deteksi dengan prosedur yang lebih mudah sekaligus cepat. Karena itu di pesanlah alat ini dari laboratorium Eropa yaitu Roche yang langsung bisa mendeteksi positif atau negatifnya specimen dari satu kali tes saja.

Alat tes virus corona ini nantinya bukan hanya digunakan di Jakarta saja, namun juga dibagikan ke berbagai provinsi di Indonesia yang telah memiliki jumlah angka positif covid19 lebih banyak. Adapun provinsi yang menjadi prioritas antara lain:

  • Jawa Barat.
  • Jawa Tengah.
  • Banten.
  • Jawa Timur.
  • Bali.
  • Lampung.
  • Sumatra Selatan.
  • Sumatra Utara.
  • Kalimantan Timur.
  • Sulawesi Selatan.
  • Papua.

Tidak menutup kemungkinan pemerintah akan mendatangkan lagi untuk mempercepat tes dilakukan pada sebanyak mungkin penduduk Indonesia untuk mencegah covid19 terus menyebar.

Hingga saat ini jumlah kasus positif corona berjumlah lebih dari 2.700 kasus di Indonesia dengan angka kematian 221. Jumlah kasus yang sudah dinyatakan sembuh yaitu 209 yang hampir menyamai dan menyalip angka kematian. Dengan deteksi yang lebih cepat diharapkan masyarakat yang terpapar virus ini bisa dideteksi lebih dini sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dengan kesempatan sembuh yang lebih besar. pemerintah dan tenaga medis juga tak boleh bekerja sendirian karena masyarakat harus ikut aktif membantu agar musibah ini segera berakhir. Salah satu caranya adalah dengan tetap di rumah saja agar tidak tertular virus dari penderita di luar sana. Jika Anda mengalami sakit atau memiliki pertanyaan seputar kesehatan, tak perlu kemana-mana karena Anda bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berkonsultasi maupun menjawab semua pertanyaan yang ada.