Gejala terjadinya kram otot adalah kontraksi kuat atau mengencangnya otot, yang terasa sakit dan muncul tiba-tiba, yang berlangsung selama beberapa saat. Sering kali kondisi ini terjadi di kaki.
Kram otot kaki pada malam hari biasanya merupakan kejang atau mengencangnya otot pada betis secara tiba-tiba. Kondisi ini juga kadang dapat terjadi di paha atau kaki. Seringkali kram muncul saat Anda sedang tidur atau baru bangun.
Meski tergolong kondisi yang cenderung tidak berbahaya, tapi pada saat mengalaminya, Anda mungkin tidak akan bisa menggunakan otot yang sedang mengalami kram tersebut. Penyebab kram otot bisa beragam, mulai dari olahraga yang berlebihan, aktivitas fisik yang berat, hingga cuaca yang panas.
Beberapa obat dan kondisi medis tertentu dapat juga menyebabkan kram otot. Anda biasanya dapat mengatasinya di rumah dengan perawatan sendiri.
Pasokan Darah Tidak Memadai
Penyempitan pembuluh darah yang menyalurkan darah menuju ke kaki bisa menimbulkan rasa sakit seperti kram otot pada bagian kaki saat Anda berolahraga. Kram otot ini biasanya hilang dengan sendirinya setelah Anda berhenti melakukan aktivitas olahraga tersebut.
Kompresi Saraf
Kompresi saraf di tulang belakang Anda (lumbar stenosis) juga dapat menghasilkan rasa sakit seperti kram di kaki Anda.
Kompresi saraf di tulang belakang Anda (lumbar stenosis) juga dapat menghasilkan rasa sakit, seperti kram di kaki Anda. Rasa sakit biasanya memburuk semakin lama Anda berjalan.
Berjalan dalam posisi tubuh yang agak membungkuk, seperti yang Anda lakukan saat mendorong kereta belanja, dapat menunda timbulnya gejala kondisi tersebut.
Kekurangan Mineral dan Elektrolit Dalam Tubuh
Terlalu sedikit mineral, seperti kalium, kalsium, atau magnesium dalam makanan Anda dapat menyebabkan kram. Kekurangan elektrolit juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Diuretik, yaitu obat yang sering diresepkan untuk tekanan darah tinggi, juga dapat menguras mineral dalam tubuh Anda.
Tidak adekuatnya pemanasan sebelum berolahraga
Kurangnya pemanasan sebelum berolahraga dapat membuat otot lebih mudah lelah. Kelelahan otot ini akan berdampak pada penumpukan zat buang yang kemudian dapat mengacaukan koordinasi otot–saraf dan memicu terjadinya kontraksi otot terus menerus.
Kekurangan elektrolit dalam tubuh
Selain oksigen dan nutrisi, darah juga mengandung elektrolit yang diperlukan untuk mengatur kerja otot. Bila jumlah elektrolit dalam darah ini tidak mencukupi, kerja otot akan terpengaruh dan sebagai efeknya sampingnya dapat terjadi kram otot.